Jumat, 17 April 2020

The Buginese


Suku Bugis


Nilai-Nilai dalam Masyarakat Bugis | Art Education
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcT1Ozm5pFbNUyEWcRKzM6hyuCEY9JsGOt0yjGSIcBojLwOiVkqJ&usqp=CAU
          
            Suku Bugis merupakan salah satu dari tiga suku terbanyak yang mendiami South Sulawesi (selain Makassar dan Toraja), diperkirakan suku bugis telah ada sekitar 2500 SM. Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi yang berarti orang Bugis.
google image

 
        Sastra Bugis yang sangat terkenal dan juga merupakan sastra terbesar didunia yaitu La Galigo yang naskahnya bahkan lebih panjang dari epos Mahabharata. La Galigo merupakan sebuah epos yang menceritakan tentang bagaimana penciptaan dunia dan turunnya Batara Guru ke bumi. Adapun toko utama dari epos ini yaitu Sariwegading, yang dimana menceritakan perjalanan Sariwegading sebagai sosok pahlawan dan perantau yang tangguh serta bagaimana keturunannya menjadi raja bagi suku bugis
.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcTKt4U54RF0_AEDiAYIJSEz8oHziC9iWV9lOJtcdk3OYaz7sXgy&usqp=CAU
      Bahasa asli suku bugis sendiri yaitu “basa ugi” atau “Bahasa Bugis”, namun setiap daerah terkadang memiliki makna dan dialek yang berbeda. Misalnya, dialek suku Bugis Bone sangat berbeda dengan dialek dari suku Bugis  daerah lainnya. Suku Bugis sendiri dikenal sebagai suku perantau, salah satu penyebab perantauan suku bugis pada zamannya dikarenakan adanya konflik antar kerajaan Bone dan Makassar. Hal itu pula yang menyebabkan, banyaknya suku Bugis yang berimigrasi ke daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.

https://www.fajarpendidikan.co.id/wp-content/uploads/2020/02/WhatsApp-Image-2020-02-01-at-7.29.26-PM.jpeg
            Adapun rumah adat suku bugis yaitu rumah panggung, rumah panggung suku bugis memiliki keunikan tersendiri, yaitu  memanjang kebelakang dengan tambahan disamping bangunan utama.Pada bagian depan biasanya terdapat teras atau dalam bahasa bugis disebut dengan “lego-lego”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjKmAdL8Hk9FQ4UZYfnnVI1K717qwybbq-FjGxHD1ruNgdf1M3ka0YUOaILjD_AfchPbLc1gqfKo2XKxpJPqQGq2R98GGmR0PmZh6-vcXUYfUGCRy_-YxUmmLDruwfyfVqH3r1thNMRozfByCNt57PMx2YHVSxJsAqg0QqXHhFJXLxeaAv05BeIuUg=
            Baju adat suku Bugis yang dikenalansendiri adalah Baju Bodo yang merupakan busana tertua di dunia. Pada masanya, baju bodo berbentuk segiempat, berlengan pendek, atau setengah atas bagian siku lengan dan dipadukan dengan menggunakan sarung bermotif kotak yang menutupi pinggang hingga kaki. Pada zaman itu, warna baju bodo menjadi identitas perempuan dalam kehidupan sosial suku bugis, yaitu
  • Kuning Gading, warna baju bodo ini digunakan oleh anak yang berumur dibawah 10 tahun atau disebut dengan “Waju Pella-Pella” yang berarti kupu-kupu, sebagai pendiskripsian dari dunia anak-anak yang penuh dengan kegirangan.
  • Jingga atau Merah Muda, digunakan oleh anak yang telah berusia 10-14 tahun, warna merah muda dalam Bahasa bugis disebut “Bakko” yang berasal dari kata “Bakka” yang berarti setengah matang. Setengah matang yang dimana anak-anak yang berusia 10-14 tahun sedang dalam masa menuju kedewasaan. Selain itu, baju ini juga  masih digunakan oleh anak yang berusia 14-17 tahun tetapi dibuat berlapis dikarenakan sang gadis telah memasuki masa pubertas. Baju Bodo ini juga dikenakan oleh wanita yang telah menikah tetapi belum memiliki anak.
  • Merah Darah, digunakan oleh perempuan yang berumur 17-25 tahun. Baju bodo merah darah dengan model berlapis bersusun ini juga  digunakan oleh perempuan yang telah menikah  dan telah memiliki anak. Merah darah memberikan filosofi jika mereka telah mengeluarkan darah dari rahimnya yang berwarna merah.
  • Hijau, baju bodo berwarna hijau ini hanya digunakan oleh para putri raja dan keturunannya, yang dimana dalam Bahasa bugis warna hijau disebut “Kuddara” , yang berasal dari kata “ Takku dara na” yang bermakna “Mereka yang menjungjung tinggi kebangsawananya.
  •  Putih, warna ini digunakan oleh para inang dan juga dukun
  •  Ungu, warna ungu digunakan oleh para janda yang dalam Bahasa bugis warna ungu disebut “Kemummu” yang bermakna lebamnya bagian tubuh yang terkena pukulan.
  •  Hitam, warna ini biasanya digunakan oleh ibu mempelai wanita dalam ritual pernikahan. 


             Seiring perkembangan zaman dan masuknya pengaruh islam, secara bertahap mengubah makna penggunaan baju bodo dalam masyarakat. Kini, baju bodo dapat digunakan oleh perempuan tanpa memandang strata sosial, umur dan status perkawinannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW EYE TREATMENT SERUM BY MS GLOW

MS Glow Eye Treatment Serum Eye Treatment Serum By Ms Glow        Mata merupakan salah satu bagian wajah yang menjadi pusat per...